Beasiswa AMMAN Scholars Cetak Generasi Sumbawa Barat Siap Kerja


Lintas NTB, Sumbawa Barat, (28/6/2024)
- Untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang unggul, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, mencetuskan program AMMAN Scholars untuk menyediakan pendidikan dan pelatihan vokasi bagi masyarakat di wilayah KSB untuk menciptakan generasi muda yang unggul dan kompetitif. Program diharapkan memberikan dampak sosial yang berkelanjutan dan terukur.

“Tahun ini ruang lingkup wilayah program diperluas hingga ke Kabupaten Sumbawa. Hingga saat ini, AMMAN memiliki kerja sama dengan delapan mitra SMK unggulan di Kudus, Malang dan Ponorogo. Untuk tahun ini, ada lima SMK dengan delapan jurusan yang menjadi tujuan belajar peserta. Dengan mempertimbangkan tren industri dan tingkat penyerapan tenaga kerja, AMMAN fokus untuk menambah penyebaran alumni di delapan jurusan tersebut. Target kami semua lulusan AMMAN Scholars langsung siap memasuki dunia kerja,” ungkap Aji Suryanto, Senior Manager Social Impact AMMAN.

Hal ini disambut baik oleh para sekolah yang ada di KSB. Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Maluk, Jamhuri, S. Pd mengatakan bahwa siswa-siswi SMPN 1 Maluk sangat antusias dengan adanya program AMMAN Scholars, di mana sekolahnya sudah mengikuti program AMMAN Scholars dari angkatan kedua sampai sekarang. “Siswa-siswi kami sudah banyak yang masuk ke SMK Kudus dan sekolah lainnya yang bekerja sama dengan AMMAN” katanya.

Ia menjelaskan, untuk memotivasi siswa-siswi kelas 7 sampai 9, alumni sekolah SMPN 1 Maluk menceritakan ke siswa dan guru yang ada di sini bahwa program AMMAN Scholars sangat luar biasa, di mana siswa-siswi banyak mendapatkan pengetahuan tentang pelajaran secara komprehensif. Pada AMMAN Scholars angkatan ketiga di tahun 2023, SMPN 1 Maluk sudah memasukkan 14 siswa-siswi ke SMK Kudus. “Antusiasme siswa-siswi di sini terhadap program ini sangat luar biasa peminatnya,” jelasnya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada AMMAN yang sudah membuat program ini untuk anak-anak Sumbawa Barat. Dari 125 siswa-siswi yang ada di SMPN 1 Maluk, 50 persennya mengikuti program AMMAN Scholars sehingga imbas yang dirasakan oleh sekolah dan siswa menjadikan program AMMAN Scholars perhatian khusus para pihak karena manfaat yang dirasakan sangat besar dan memotivasi anak-anak untuk belajar. “Setiap tahun, kami sampaikan ke siswa-siswi kelas 9 untuk mengikuti program AMMAN Scholars,” imbuhnya.

Ia berharap, program ini bisa terus berlanjut untuk mengembangkan anak-anak KSB menjadi lebih produktif.

Di tempat yang sama, Ikram salah satu siswa jurusan ketenagalistrikan kelas 11 SMK Brantas Malang sangat bangga dan merasa senang, mengikuti program AMMAN Scholars. Siswa yang berasal dari SMPN 1 Brang Ene tersebut mengungkapkan pengalamannya dalam mengikuti proses pembelajaran di tempat sekolahnya yang penuh dengan kegembiraan. Dia bersama teman-teman yang berjumlah 10 orang merasa terbantu dengan keberadaan kakak asuh selama di Malang. 

“Kami di sana dikontrol oleh kakak asuh. Saya merasa senang dibantu oleh kakak asuh bila ada hal-hal yang saya belum tahu. Saya merasa kakak asuh seperti kakak sendiri dan di sana proses belajar memakai full day dari jam 06.30- 15.00 wib,” ungkapnya.

Ia berpesan ke siswa-siswi yang ada di Sumbawa Barat agar tetap yakin dan percaya diri, serta lakukan kerja sama dengan teman atau mentor, bila ada yang belum kita pahami, jangan malu untuk menuntut ilmu. Untuk membimbing anak-anak Sumbawa Barat dalam belajar, AMMAN menggandeng pihak ketiga sebagai mitra pelaksana program. Ivan Ahda CEO PT Maxima Indonesia menjelaskan bahwa dari awal AMMAN memutuskan untuk melibatkan pihak ketiga dalam program AMMAN Scholars ini menunjukan bahwa, program ini serius dan profesional.

AMMAN dalam membangun sistem perekrutan di program AMMAN Scholars memiliki standar, kriteria, dan indikator dengan kesepakatan bersama. “Kami di pihak ketiga membuat kriteria dan indikator, bagi anak-anak Sumbawa Barat yang mengikuti program AMMAN Scholars. Dimulai dari tahap awal pendaftaran, seleksi administrasi, potensi akademik, esai sampai anak diterima. Sehingga anak-anak yang dihasilkan memiliki keahlian kompetensi, akademik, minat dan bakat itu yang kami dorong,” imbuhnya.

Dalam program ini guru-guru yang terpilih merepresentasikan kepentingan industri. “Sekolah-sekolah ini bukan dilihat dari sisi pendidikan saja tapi bagaimana guru sekolah ini menyiapkan anak-anak yang siap bekerja, sehingga standar sekolah menjadi standar industri,” tambahnya.

Selain sistem, komunikasi juga dirasa sangat penting untuk menjaga anak-anak tetap mendapatkan pendidikan dan perhatian khusus orang tua dengan menggandeng kakak asuh. Sehingga anak-anak yang mengikuti program AMMAN Scholars bisa merasa aman dan nyaman. Kakak asuh juga dilakukan seleksi, untuk memberikan kepercayaan dan kedekatan kepada anak-anak yang akan dibimbing. Seleksi kakak asuh untuk mengatasi keluhan anak dan sebagai penyambung antara sekolah, siswa dan orang tua. 

“Kakak asuh yang diambil harus yang bisa menjadi fasilitator dan memiliki bekal memecahkan masalah. Kami juga memberikan pelatihan secara rutin bersama dengan anak-anak. Diharapkan kedepan kakak asuh ini bisa menjadi jembatan dan berkontribusi untuk lebih aktif dengan anak-anak di sekolah,” jelasnya.

Dijelaskannya, kakak asuh yang sudah direkrut Maxima sebanyak 6 orang yang dibina. Besarnya pengaruh kakak asuh dalam mensukseskan program AMMAN Scholars dikisaran 30 persen. Kontribusi mereka sangat penting untuk membantu anak-anak dalam proses belajar mengajar termasuk pengembang dan keterampilan anak-anak. "Kami juga menyiapkan, psikolog bila ada kejadian yang terjadi kepada anak-anak yang mengikuti program Amman Scholars," ujarnya.

Ditempat yang sama, Ulifatul Mafia guru SMK PGRI 1 Kudus mengapresiasi program Amman Scholars yang pesertanya sangat tinggi di tahun ini, masyarakat Sumbawa Barat cukup antusias mengikuti beasiswa ini. Dilihat dengan banyaknya pendaftar. Dia menjelaskan kepada awak media bahwa, kriteria calon siswa di sekolahnya cukup banyak persyaratan seperti, kepribadian harus baik, pintar menangani masalah, kompetensi akademik bagus dan memahami bahasa Inggris.

“Siswi yang lulus dari sekolah SMK PGRI 1 Kudus, langsung dipekerjakan di hotel-hotel berbintang yang ada di Indonesia. Karena siswa-siswi disini diajari dan menguasai semua peluang industri,” urainya. Dia menambahkan, “Tahun kemarin, siswa-siswi yang mengikuti seleksi beasiswa AMMAN Scholars sebanyak 20 orang, dan hanya di terima dua siswi, tahun ini diikuti oleh 40 peserta, dan proses seleksi dan penerimaan masih diproses”.

Amri Iqra Samudra Al Fatihah selaku lulusan angkatan pertama beasiswa AMMAN Scholars jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG) SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus mengatakan bahwa, dirinya sangat bangga menjadi bagian dari program Amman Scholars yang mencetak generasi muda Sumbawa Barat yang unggul. "Saya pernah menjadi juara membuat website tentang kesehatan dan mewakili sekolah di tingkat nasional. Sekarang saya bekerja di PT. Teknologi Kartu Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat. Penghasilan saya sudah diatas lima juta. Saya berkeinginan melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi lagi," ucapnya.

Dia juga berpesan ke calon siswa-siswi program Amman Scholars agar tetap percaya diri, bangun relasi, jadikan teman sebagai mentor. Masih di lokasi yang sama, perwakilan salah satu wali siswa Ibu Sri menceritakan, saat anaknya mengikuti beasiswa Amman Scholars, dirinya memberikan nasehat kepada anaknya agar selalu banyak belajar dan menjaga sholat. Tetaplah semangat belajar, raihlah cita-cita setinggi langit. "Memang saat pertama berat melepaskan mereka, tetapi untuk perkembangan anak-anak dan pendidikannya menjadikan kami ikhlas dan mensupport, banyak pesan yang kami sampaikan ke anak-anak," ungkapnya.

Ibu Latifah NU Banat SMK Kudus yang merupakan guru tata busana menjelaskan, ada 7 siswi Sumbawa Barat yang menonjol di dalam sekolahnya. Para siswi ini telah banyak mendapatkan pelajaran tentang tata busana, sehingga mereka lebih menonjol dibandingkan temannya. "Kami selalu memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dalam pendidikan agar mereka siap bekerja di dunia industri. Saat ini anak-anak Sumbawa Barat sedang membuat desain busana yang akan ditampilkan," ungkapnya.

Ia menambahkan, setiap tahun siswi dari sekolahnya memamerkan produk unggulan untuk dipamerkan di acara fashion show. “Di SMK NU Banat memiliki butik, alat pencetak motif dan lainnya sebagai penunjang siswi untuk belajar,” tuturnya.

Tahun ini, program AMMAN Scholars bermitra dengan 5 sekolah SMK yang berlokasi di Malang dan Kudus. Sekolah tersebut yakni, SMK Raden Umar Said Kudus, SMK NU Ma'arif Kudus, SMK NU Banat Kudus, SMK PGRI 1 Kudus dan SMK Brantas Karangkates Malang. 

Ia juga menjelaskan, tahapan seleksi AMMAN Scholars tahun ini dimulai dari administrasi, esai, dan tes akademik, wawancara, dan test kesehatan. Sejauh ini, jumlah peserta yang telah mengikuti proses seleksi administrasi untuk siswa-siswi KSB sebanyak 379 orang, yang lolos untuk esai dan Tes Potensi Akademik sebanyak 321 orang dan yang lolos mengikuti tahapan panel interview sebanyak 75 orang. 

Sementara, siswa-siswi Kabupaten Sumbawa (KS) yang mengikuti proses administrasi sebanyak 37 orang, yang lolos tahap esai dan Tes Potensi Akademik sebanyak 23 orang, dan yang lolos ke tahap panel interview sebanyak 12 orang. Bila digabungkan, maka total pendaftar dari KSB dan KS yang mengikuti proses administrasi sebanyak 416 orang, yang lolos ke tahapan esai dan Tes Potensi Akademik sebanyak 344 orang dan yang lolos ke tahap panel interview ada 87 siswa-siswi.

Menurutnya, profil penerima beasiswa AMMAN Scholars yang dicari berdasarkan potensi dan karakteristik berupa kemampuan adaptasi, kecakapan bekerja (soft skills), dan kegigihan serta keinginan untuk terus belajar (GRIT). Kompetensi ini disusun bersama pihak sekolah, sehingga lulusan dari program Amman Scholars mampu menjawab kebutuhan industri masa depan. (LNG05)


0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.