Lintas NTB, Sumbawa Barat - Salah satu langkah PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dalam mencapai visi menciptakan warisan terbaik tercermin melalui beragam inisiatif berkelanjutan yang tertuang dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) salah satunya melalui pilar Economic Empowerment (Pembangunan Ekonomi).
Economic Empowerment fokus pada program untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro dan kecil dengan tujuan pengusaha muda di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memiliki kemampuan berbisnis yang mumpuni, serta memiliki kesadaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui diversifikasi produk, pengembangan berbagai sektor usaha/industri dan kemandirian dalam komunitas.
Aji Suryanto, Sr. Manager Social Impact AMMAN mengatakan bahwa pengembangan UMKM adalah upaya AMMAN untuk mendukung pertumbuhan kewirausahaan di KSB, agar UMKM KSB dapat tumbuh menjadi penopang ekonomi lokal dan sekaligus menjadi pendorong pariwisata KSB.
UMKM di KSB memiliki banyak potensi, tetapi memerlukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas para pelaku usaha UMKM. Saat ini produk yang dijual oleh UMKM KSB adalah produk tradisional yang tidak tahan lama dengan kemasan yang kurang menarik (tidak representatif) dan kualitas yang tidak terjamin. Masalah utama lainnya, UMKM KSB masih bergerak sendiri-sendiri dan sangat berbasis produk (product-based), sehingga belum mampu melihat potensi market agar produksi menjadi scalable dan mendapatkan lebih banyak akses pasar. AMMAN bekerja sama dengan Narasa sebagai mitra pelaksana program menjalankan Program “Branding dan Marketing” kepada mitra UMKM AMMAN. Program ini sudah berjalan semenjak tahun 2021 dan sudah mendampingi 2 batch penerima manfaat.
Pendampingan Batch 1 dilakukan pada tahun 2021-2022 selama 6 bulan dan dilanjutkan di 2023 selama 5 bulan untuk 16 UMKM terpilih dari seluruh KSB. Program ini juga dilengkapi dengan pendampingan kepada 9 pemuda/i yang diajarkan desain grafis untuk membentuk ekosistem ekonomi kreatif penunjang pariwisata, yang salah satu hasilnya juga dapat mendukung UMKM dalam pembuatan logo / branding dan aspek-aspek kreatif lainnya (misalnya, desain stiker, desain poster, desain kemasan, dll).
Ia mengungkapkan, mitra UMKM selalu dilibatkan dalam berbagai bazar/pameran, diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan kewirausahaan, keuangan dan manajemen bisnis yang dilakukan oleh mitra-mitra strategis AMMAN, diberikan peningkatan kapasitas untuk mengelola pemasaran digital melalui sosial media, didukung jika ada peluang potensi akses pasar, dan lain-lain.
Program “Branding dan Marketing” memiliki 2 objektif yang dilakukan melalui intervensi program (modul-modul) dan pendampingan, yaitu yang pertama UMKM KSB memiliki produk yang berkualitas, memenuhi standar keamanan pangan dan memiliki kemasan yang menarik. Setelah itu yang kedua Penjualan UMKM mitra AMMAN meningkat.
Semenjak 2021, Program “Branding dan Marketing” UMKM mitra AMMAN telah mencapai berbagai hasil antara lain:
UMKM memahami dan menerapkan desain visual pada brand (merek) dan kemasan, sehingga semua UMKM mitra AMMAN memiliki logo, kemasan baru yang aman (tahan lama) dan representatif dan dapat bercerita/membangun narasi mengenai produknya. UMKM dapat melakukan perbaikan strategi pemasaran dan pencitraan produk, termasuk pengoperasian penjualan di marketplace. UMKM mengalami peningkatan omzet penjualan rata-rata 30% - 40%.
UMKM juga mengalami peningkatan traffic di mesin pencarian di internet media sosial, dan website. UMKM berjejaring dengan berbagai toko dan/atau reseller untuk memasarkan produk UMKM melakukan repeat order untuk kemasan dan stiker logo.
UMKM juga kini lebih dikenal oleh lembaga pemerintahan dan komersial (KSB Mall, Hotel Kirana, IKM Poto Tano, dll) UMKM memesan desain dari pemuda/i program pendampingan desain grafis.
Ditemui di lokasi penjualan, Sabtu, (5/10/2024) owner Bakso Emak Seteluk Zakiah menyampaikan bahwa resep dari Bakso Emak Seteluk yaitu memakai ramuan dari rempah-rempah asli KSB. Dia menceritakan, usaha bakso ini dilakukan secara kecil-kecilan di rumah pribadinya dan setelah dirasa enak, maka dipromosikan ke teman, keluarga dan masyarakat barulah Bakso Emak Seteluk ini semakin dikenal. "Omzet awal, 500 ribu perhari," katanya.
Setelah dilakukan pembinaan oleh AMMAN dan Narasa ada banyak proses yang terjadi seperti pembuatan branding, logo, pemasaran dan ketahanan produk. Sehingga sekarang omzet bakso Emak Seteluk mencapai 100 juta perbulan. Dengan berbagai pelatihan dan pembinaan yang diikuti, dia berharap produk bakso lokal bisa go international.
Hal senada juga disampaikan oleh Nining Mawarni salah satu produknya yaitu Rumla stik rumput laut yang dibuat olehnya dengan bahan baku rumput laut. Ia menceritakan tentang pengalaman pembuatan stik rumput laut yang bahan dasar rumput laut diambil di desa Kertasari.
"Awalnya bahan dasar rumput laut saya dapatkan di desa Kertasari yang tidak dipakai. Saya memiliki ide bahwa bahan ini enak untuk dibuat jajanan cemilan di rumah," katanya.
Dia mengatakan bahwa omzet penjualannya dalam sehari bisa 3 juta. Setelah dilakukan pembinaan oleh AMMAN dan Narasa ada banyak proses yang terjadi, seperti pembuatan branding, logo, pemasaran, ketahanan produk dan lainnya. Sehingga sekarang omzet stik rumput laut mencapai 35 juta perbulan. Dengan berbagai pelatihan dan pembinaan yang saya ikuti, dia harapkan produk stik lokal bisa dikenal di mancanegara.
Salah satu perwakilan PT. Narasa Indonesia Nova mengatakan bahwa pada batch pertama tahun 2021 ada 16 UMKM yang kami bimbing tersebar di Taliwang dan Seteluk. Ia menjelaskan, program Sinergi Selaras yaitu merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM dan para pemuda/i di Sumbawa Barat yang bertujuan mendorong UMKM KSB untuk memiliki standar produk yang dapat bersaing secara nasional melalui kolaborasi dengan pemuda-pemudi, sehingga menjadi penopang ekonomi lokal dan pendorong pariwisata Sumbawa Barat.
Ia menjelaskan, program sinergi selaras dilakukan mulai dari batch 1 di akhir tahun 2021 hingga awal 2022 selama 6 bulan. Sinergi batch pertama yaitu dasar-dasar marketing, branding, kemasan produk, sosial media, digital marketing dan legalitas usaha seperti (PIRT, Halal dan Haki). Program Selaras mencakup dasar-dasar desain, marketing, branding dan sosial media.
"Dari 16 UMKM yang didampingi di batch pertama, ada 13 yang terus berkembang dan maju dengan pesat," katanya.
Perlu diketahui bahwa, beberapa UMKM mitra AMMAN yang hadir sebagai perwakilan batch 1 dampingan AMMAN yaitu Bakso Emak Seteluk, Permen Susu, Bale Duren, Jamu Nyaman Ate, Produk Rumla Stik Rumput Laut dan produk minuman serbuk jahe. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.