Lintas NTB, Sumbawa Barat - Tak bisa dipungkiri bahwa sampah masih menjadi masalah di mana-mana. Di satu sisi sampah memiliki potensi sebagai sumber daya jika dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya gerakan dan solusi untuk mengubah sampah yang dianggap sebagai masalah menjadi potensi sumber daya.
Dalam upaya mencari solusi terhadap masalah sampah, Sahabat A83 SMPN Taliwang menggelar acara Bincang Lingkungan bertajuk "Masalah dan Potensi Sampah di Sekitar Kita" di Resto Pojok KTC Taliwang, Sabtu, 15 Februari 2025. Bincang Lingkungan ini merupakan agenda internal Sahabat A83 SMPN Taliwang dengan sponsor utama Dirham Zain, S.E., Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Karena itu, pesertanya adalah Alumni SMPN Taliwang Tahun 1983.
Bincang Lingkungan yang bertujuan untuk mengurai permasalahan sampah, menemukan solusi untuk diimplementasi dipandu oleh Zubirdin Syagiri, S.H dan H. Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd selaku pengarah.
Dalam arahannya, Hamid yang juga sebagai Kadis Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat menjelaskan bahwa, Sahabat A83 SMPN Taliwang memiliki profesi yang beragam. Ada yang mengabdi kepada negara, anggota dewan, pengusaha dan sebagainya, di mana dalam berkumpul diharapkan bisa berpikir dan membahas hal-hal yang produktif, seperti yang kita laksanakan saat ini, yaitu berdiskusi tentang pengelolaan sampah dengan menghadirkan Pegiat Lingkungan, Ir. H. Bambang Supriadi, juga merupakan Sahabat A83 SMPN Taliwang. Lebih lanjutnya Hamid memaparkan bahwa di dalam Islam disebutkan kebersihan sebagian dari iman.
Oleh karena itu membahas lingkungan sama halnya kita membahas tentang iman. Maka bersahabat dengan lingkungan menjadi hal yang sangat penting. Sebab bila tidak bersahabat dengan lingkungan, maka lingkungan akan mencelakakan kita. Lingkungan akan menjadi ancaman dan masalah buat kita. Mengelola sampah dengan bijak merupakan salah satu cara kita bersahabat dengan lingkungan. Untuk itu diharapkan hasil diskusi ini nantinya bisa diterapkan di rumah kita masing-masing, juga berimbas kepada tetangga, teman kita dan masyarakat umum.
Masalah sampah itu muncul ketika pengelolaannya tidak menyeluruh, keluar dari sistem dan tidak dilakukan secara terus menerus, demikian disampaikan Bambang yang sering memberikan materi lingkungan di berbagai komunitas. Pengelolaan sampah, lanjut Bambang adalah suatu kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pengurangan sampah dilakukan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), sementara penanganan sampah meliputi lima tahapan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Jadi membakar sampah, membuang sampah sembarangan tidak termasuk kegiatan pengelolaan sampah, bahkan dilarang dalam peraturan perundangan. Menurut Bambang, rendahnya tingkat pengelolaan sampah juga merupakan masalah yang disebabkan oleh banyak faktor termasuk kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana persampahan. Sebagai gambaran jika sarana pengangkutan sampah tidak sebanding dengan timbulan sampah jelas akan ditemui sampah yang tidak terangkut, atau tidak semua sampah bisa diangkut ke TPA dan sejenisnya.
Nah, sampah yang tidak terangkut ini akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Bisa jadi penghasil sampah mencari jalan pintas untuk memusnahkan atau menjauhkan dari tempat tinggalnya dengan cara dibakar atau dibuang ke lingkungan. Perlu diingat, membakar dan membuang sampah ke lingkungan bukan solusi tetapi polusi.
Dalam diskusi tersebut dibahas bagaimana setiap orang bisa berkontribusi dalam pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat yang bermanfaat bagi manusia termasuk makhluk hidup lainnya. Pemilahan sampah menjadi upaya yang sangat penting untuk diterapkan, yaitu dengan mengelompokkan sampah menjadi sampah organik, sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi dan sampah sisa (residu). Sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi (sampah daur ulang) dikirim ke LPS (Lapak Pengepul Sampah) untuk dijual dan sampah sisa diangkut TPA.
Pemilahan dan pengelompokan sampah berdasarkan jenisnya berarti kita telah menjadikan sampah sebagai sumber daya. Bambang juga memperkenalkan teknik pengolahan sampah yang sederhana, praktis dan mudah diterapkan yaitu TASORTA-20 (Tabung Sampah Organik Rumah Tangga) 20 liter. Implementasi TASORTA-20 secara terus-menerus di setiap rumah tangga akan mengurangi laju sampah menuju TPA. Sahabat A83 sepakat dan kompak untuk menerapkan teknik TASORTA-20 di rumahnya. Bahkan saat itu juga H. Burhanuddin, Owner Resto Batu Sepa langsung mendanai pengadaan TASORTA-20 untuk semua Sahabat A83 SMPN Taliwang.
Ternyata Bincang Lingkungan ini sangat produktif. Di samping kekompakan, juga antusiasme peserta yang sangat tinggi. Di antaranya ikut menanggapi dan berbagi pengalaman dalam implementasi pengelolaan sampah selama ini, seperti Mikail, S.Pd., Kepala SDN Bukit Damai Maluk ikut sharing pengalaman dalam menjalankan Program Pengelolaan Sampah di Sekolah (PPSS) yang disponsori PT. Amman Mineral Nusa Tenggara. Mikail merasakan manfaat yang luar bisa dari kegiatan pengelolaan sampah yang benar. Di samping terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, siswa terbiasa memilah sampah, juga menghasilkan produk pupuk organik yang dapat digunakan di taman dan kebun sekolah serta dijual. "Hasil penjualannya digunakan untuk biaya operasional, penjaga sekolah serta untuk siswa lewat program makan sayur gratis. Namun yang tidak kalah pentingnya sekolah ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan," ujarnya.
Hj. Hidayati Arifah, S.Pd., Kepala SDN Menemeng Kecamatan Brang Ene dan Hj. Nurainun Usman, S.Pd., Kepala SDN 13 Taliwang sangat tertarik dengan PPSS dan akan diimplementasikan di sekolahnya. Selanjutnya Sri Nurhasana, S.E, Owner Resto Pojok KTC mengatakan bahwa TASORTA-20 sangat membantu mereduksi sampah organik menuju TPA dan dapat meringankan beban petugas sampah dalam mengumpulkan dan mengangkut sampah. Mereka tidak lagi mengangkut sampah yang berbau karena sudah diolah dengan TASORTA-20.
Terakhir Ir. Abdul Muis, M.M., Kadis Kominfo KSB menilai bahwa, Bincang Lingkungan ini sangat produktif tidak banyak teori, ada simulasi, audien langsung paham dan ingin segera menerapkannya. Jadi pas sekali kata AA Gym, 3M yaitu mulai dari diri, mulai dari yang kecil, mulai sekarang juga. Di rumahnya, Muis sudah menggunakan TASORTA-20 untuk mereduksi sampah menuju TPA. Sebuah kontribusi yang luar biasa. Selamat dan sukses terus Sahabat A83 SMPN Taliwang. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.