Lintas NTB, Sumbawa Barat - Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Selasa, 4 Maret 2025 telah melakukan rapat kerja bersama untuk memastikan pengamanan harga gabah dan jagung menjelang panen.
Rapat kerja dipimpin ketua Komisi II Mustafa HZ yang dihadiri oleh Kepala Bulog, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas DPMD, Kodim 1628/SB, Polres Sumbawa Barat serta perwakilan penyuluh se Sumbawa Barat.
Dalam pemaparannya, pinca Zuhri Hanafi Bulog menyampaikan amanat BAPANAS untuk harga gabah wajib beli Rp. 6500,- dan Jagung Rp. 5.500 dengan kadar air 14. Untuk penyerapan gabah di Sumbawa Barat ditargetkan 18.000 ton setara beras atau kurang lebih 36.000 ton setara gabah. Untuk saat ini, pihak bulog didampingi TNI langsung terjun melakukan pembelian ke petani dan ditargetkan sampai bulan Mei sudah selesai semua.
Lanjutnya, harga 6.500 menurut kepala Bulog, gabahnya diterima dipinggir jalan, jadi untuk ongkos buruh dan truk menjadi tanggung jawab bulog. "Yang penting ada dipinggir jalan, kendaraan truk bisa masuk, kita ambil 6.500," katanya.
Perwakilan Kodim 1628/SB melaporkan bahwa, saat ini gabah yang sudah terserap sebanyak 55,621 ton, atau baru 5,4%, sedangkan untuk beras sebanyak 23.9 ton atau sekitar 0,49%. Begitu juga Wakapolres Sumbawa Barat menjelaskan, peran kepolisian saat ini juga aktif memantau dan mendampingi proses pemanenan jagung. Komunikasi aktif tetap terupdate melalui WA grup dengan penyuluh dan bhabinkamtibmas. "Kami akan terus mendampingi dan memastikan target tercapai," jelasnya.
Sekdis Pertanian KSB Jamilatun memastikan bahwa, 2 sampai 3 Minggu kedepan panen raya akan dimulai di Sumbawa Barat. Produksi gabah diperkirakan 63.000 ton lebih, sehingga target pemerintah pusat akan terpenuhi, bahkan melebihi. Sedangkan untuk jagung produksi KSB diperkirakan 110 ton, juga akan melebihi target serapan bulog yang menargetkan 11.000 ton untuk Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ir. Amin Sudiono menyampaikan, kesiapannya membantu Bulog baik dari sisi gudang dan RMU untuk produksi beras. RMU yang ada di beberapa desa, dalam kondisi baik dan siap bekerjasama dengan Bulog. Kepala dinas DPMD mengungkapkan bahwa, pihaknya siap mendukung dan mensukseskan program bulog. Ia juga menegaskan bahwa, pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana desa sebesar 20% untuk program swasembada pangan, dan saat ini sekitar 50 persen dana tersebut sudah dicairkan pemerintah desa.
Pada kesempatan tersebut, pimpinan Komisi II Mustafa HZ menekankan kepada pihak Bulog untuk menyerap semua gabah masyarakat dengan harga yang telah ditetapkan, walaupun target sudah terpenuhi, gabah yang dihasilkan petani wajib dibeli Rp. 6500. Mengingat panen raya yang akan dilakukan serentak. Mustafa meminta Dinas Pertanian untuk memastikan kesediaan combain, dimana saat ini pemda hanya memiliki 2 unit, dan sekarang banyak combain dari luar yang aktif.
Dikhawatirkan panen raya serentak, KSB akan kekurangan combain, untuk itu meminta Dinas pertanian mempercepat pengadaan 12 combain, untuk persiapan panen raya. Selain itu, dia meminta Dinas agar mengatur jumlah minggu yang panen, sehingga ada kesamaan di semua wilayah. Untuk mengatasi keterbatasan gudang penyimpanan, Mustafa menyarankan agar bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan yang memiliki Gudang sekaligus RMU (mesin penggiling beras), sehingga RMU yang dibangun pemerintah berfungsi dan terjadi serapan tenaga kerja.
Untuk mempercepat transportasi pengangkutan gabah, disarankan Bulog bekerjasama dengan DPMD, sehingga bisa memaksimalkan kendaraan milik BUMdes. Ia meminta agar hal ini disosialisasi lebih luas. Hasil disepakati Bulog akan memasang spanduk di semua desa terkait harga gabah dan mekanisme pembeliannya. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.