Lintas NTB, Sumbawa Barat - Sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Komunitas Literasi Anokbongan mengadakan lapak baca gratis di arena Car Free Day Kemutar Telu Canter (KTC). Kegiatan itu rutin di lakukan setiap hari Minggu untuk menumbuhkan iklim literasi di Sumbawa Barat.
Lapak baca dan diskusi itu bertujuan untuk menumbuhkan minat baca pada kalangan muda, anak-anak dan semua kalangan. "Kami dari Komunitas Literasi Anokbongan setiap minggu selalu turun untuk mengadakan lapak baca dan diskusi gratis. Kami berharap agar literasi tumbuh subur di KSB karena kita lihat di KSB minat baca bagi kalangan muda sangat minim sekali dan sangat jarang kita menemukan lingkaran-lingkaran diskusi di KSB, padahal salah satu cara untuk memajukan daerah yah dengan meningkatkan SDM dan salah satu cara agar SDM bisa maju yah dengan tingkat literasi yang tinggi," kata ocy salah satu anggota komunitas Literasi anokbongan.
Komunitas literasi anokbongan juga hadir sebagai wadah bagi anak-anak muda sebagai tempat belajar dan tumbuh bersama untuk membentuk anak-anak muda yang peka terhadap situasi sosial masyarakat. "Komunitas Literasi Anokbongan ini kami jadikan sebagai wadah bagi teman-teman yang mau belajar bersama mengembangkan diri baik di bidang literasi, sosial dan pengabdian masyarakat. Kami percaya melalui membaca akan menumbuhkan nalar kritis bagi kaum muda dalam melihat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Bila pemuda mampu berpikir kritis tentu setiap masalah yang ada di tengah masyarakat mereka tidak akan diam saja tapi pasti berupaya mencari solusi, dan syaratnya dengan budaya baca itu sendiri," tambah ocy.
Berdasarkan filosofi Komunitas Literasi Anokbongan juga ternyata lahir sebagai manifestasi dari sekolah rakyat. Dimana semua tempat bisa dijadikan sebagai tempat untuk belajar, bukan saja hanya di sekolah, namun di jalanan, di tongkrongan bahkan di anok bongan.
"Yahh, kalo di tanya kenapa namanya Anokbongan, alasan yang pertama karena bescamp kami memang di anok bongan, selain itu karna kami ingat kata orang-orang tua dulu nenek atau kakek kita bila di tanya tentang pendidikan mereka pasti menjawab "kami hanya sekolah di anok bongan" dari sana juga kami mengambil filosofi bahwa pendidikan atau menuntut ilmu bukan saja harus di sekolah formal, tapi dimanapun selagi kita mau belajar, setiap tempat bisa kita gunakan sebagi tempat belajar baik di jalanan, di sawah, tongkrongan bahkan di anok bonganpun.
Harapannya semoga komunitas literasi anok bongan bisa menjadi pelopor tumbuhnya iklim literasi di KSB. "Harapan kami semoga dari komunitas ini bisa menjadi pelopor bangkitnya budaya literasi di KSB yang masif dan semoga banyak komunitas-komunitas literasi yang hadir agar kita bisa bergerak bersama memajukan literasi di KSB. Ayok kita buat KSB gila baca. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.