Lintas NTB, Sumbawa Barat - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program makan siang gratis yang dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini dirancang dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat pada Kamis, (11/9/2025) melakukan kunjungan kerja ke dapur Badan Gizi Nasional (BGN) satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
Komisi II meninjau langsung dapur BGN di Kelurahan Kuang Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Ketua Komisi II DPRD KSB Mustofa mengatakan bahwa, pihaknya sudah mengagendakan pertemuan ini jauh-jauh hari. Pertemuan ini dalam rangka konsultasi, diskusi dan memperdalam terkait MBG yang diberikan ke anak-anak.
"Semoga dari pertemuan ini, kami dari komisi II bisa mengetahui dan tercerahkan terhadap program makan bergizi gratis (MBG) yang diberikan ke siswa-siswi," jelasnya.
Ketua yayasan Fathul Iman Nawa Syahril, S. Sos menyampaikan bahwa, pihaknya sebagai mitra pelaksana yang bertugas mengelola dan mengoordinasikan kegiatan di lapangan, termasuk menerima dana serta menjadi penghubung strategis antara pemerintah (melalui Badan Gizi Nasional/BGN) dan masyarakat untuk memastikan program ini berjalan lancar dan mencapai tujuan yakni meningkatkan gizi, kesehatan, dan kualitas sumber daya manusia.
Ia juga menjelaskan, program makan bergizi gratis (MBG) di SPPG ini sudah berjalan satu bulan lebih dan ada beberapa sekolah yang menjadi sasarannya.
Dia berharap dukungan pemerintah daerah dan DPRD KSB agar program ini berjalan, karena ini program dari pemerintah pusat, maka kita harus sukseskan secara bersama. "Dana yang kami kelola merupakan transfer pusat dan dikelola oleh mitra. Ia sangat bersyukur dari program ini bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 50 orang, bisa memberikan makanan bergizi pada anak dan ibu hamil. Kami harap anak-anak KSB menjadi generasi emas," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ketua SPPG CV JK Catering Fahri Zulfan, SP menjelaskan bahwa, penerima manfaat dari MBG ini yaitu PAUD dan TK AN-Nida Taliwang 86 siswa, SMPN 1 Taliwang 687 siswa, SDN 7 Taliwang 150 siswa, MTsN 1 Taliwang 695 siswa, MAN Taliwang 397 siswa, MIN 2 Taliwang 469 siswa, SDN 12 Taliwang 158 siswa, PAUD dan TK AT-Toyyibah Taliwang 30 siswa, PAUD dan TK HI (BKB HI) Pariri Taliwang 122 siswa, PAUD dan TK Mulya Taliwang 193 siswa, dan SDN 1 Taliwang 465 siswa, jadi total 11 sekolah dengan 3.492 siswa.
"Kami dibantu 47 orang didapur, ada juga beberapa bagian yang menunjang kelangsungan dapur ini, selain itu ada ahli gizi dan akuntasi," imbuhnya.
Lanjutnya, penerima manfaat dari program ini ada dua klasifikasi yaitu peserta didik mulai dari paud, SD, SMP, SMA dan klasifikasi lain seperti ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Di akhir kunjungan, Komisi II DPRD KSB merekomendasikan, dengan mengadakan rapat dengar pendapat (RDPU) bersama SPPG, mitra, yayasan MBG, dan pengusaha lokal (UMKM) yang bergerak dibidang hortikultura, pertanian, perikanan dan peternakan guna menyerap bahan pangan lokal untuk MBG serta perwakilan sekolah penerima manfaat.
Hadir dalam acara itu, Ketua Komisi II dan anggota, ketua yayasan, ketua SPPG, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perikanan.
Terpisah, Kepala sekolah SMP 1 Taliwang Abdul Muis, S. Pd mengatakan bahwa, pihaknya sangat mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang diberikan ke siswa. Namun menunya harus yang inovatif dan variasi agar anak-anak suka dan senang untuk makan. "Kami sudah sering memberikan masukan ke SPPG agar menunya divariatifkan," ungkapnya.
Katanya melanjutkan, dari 23 kelas yang ada, siswanya ada yang sakit dan tidak hadir, jadi pada hari ini ada 21 ompleng yang tersisa, karena ada anak yang tidak hadir.
Rizkia Aulia salah satu siswa SMPN 1 Taliwang menginginkan menu makan bergizi gratis (MBG) divariasikan agar siswa bisa tertarik dan enak untuk dimakan. "Kami mau menu makan divariasikan dan minta ditambahkan susu," harapannya. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.